Apa Status Anak Dari Hasil Nikah Mut’ah.?
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
Segala Puji hanya milik Allah subhanahu wata'ala. Shalawat dan salam tercurah limpah kepada Nabi Muhammad Sallllahu 'alaihi wasallam..
Dalam kesempatan yang berbahagia ini, kami akan mencoba menjawab tentang Apa Status Anak Dari Hasil Nikah Mut’ah.?.
Ada anggapan yang berkembang di masyarakat bahwa yang dimaksud nikah mut'ah adalah kawin kontrak. Namun sebenarnya ada dua macam kawin kontrak, yaitu nikah misyar (nikah wisata) dan nikah mut'ah.
Nikah misyar atau nikah dengan niat talak prakteknya adalah layaknya pernikahan biasanya, yaitu pernikahan yang memenuhi segala rukun dan syaratnya, dilakukan karena suka sama suka, ada walinya, ada saksinya dan ada maharnya. Hanya saja sang istri merelakan beberapa haknya tidak dipenuhi oleh suaminya, misalnya hak nafkah atau hak gilir atau tempat tinggal. Ada juga mengistilahkan nikah misyar ini dengan “nikah dengan niat talak” (an nikah bi niyyah ath thalaq). Disebut nikah dengan niat talak, karena biasanya pria yang melakukan praktek nikah ini tidak ada tujuan pernikahan yang lestari dan untuk waktu selamanya, tetapi hanya untuk tempo tertentu saja seperti satu malam, seminggu dan sebagainya, tetapi keinginan mentalak dalam tempo tertentu tersebut tidak diucapkan secara verbal dalam akad nikah. Hukum pernikahan seperti ini sah namun makruh. Dan apabila akad nikah dihukumi sah maka anak yang lahir dari hasil perkawinan ini bukanlah termasuk anak zina.
Sedangkan nikah mut'ah adalah kawin kontrak dengan menyebutkan syarat didalam akad nikah bahwa pernikahan tersebut hanya dalam batasan waktu tertentu. Pernikahan seperti telah disepakati keharamannya. Diantara dalil yang menyebutkan keharamannya adalah sabda Rasulullah:
حَدَّثَنِي الرَّبِيعُ بْنُ سَبْرَةَ الْجُهَنِيُّ، أَنَّ أَبَاهُ، حَدَّثَهُ، أَنَّهُ كَانَ مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ، إِنِّي قَدْ كُنْتُ أَذِنْتُ لَكُمْ فِي الِاسْتِمْتَاعِ مِنَ النِّسَاءِ، وَإِنَّ اللهَ قَدْ حَرَّمَ ذَلِكَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، فَمَنْ كَانَ عِنْدَهُ مِنْهُنَّ شَيْءٌ فَلْيُخَلِّ سَبِيلَهُ، وَلَا تَأْخُذُوا مِمَّا آتَيْتُمُوهُنَّ شَيْئًا
Dari Rabi' bin Sabrah dari ayahnya, bahwasanya ia bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda: “Wahai sekalian manusia. Sebelumnya aku telah mengizinkan kalian melakukan mut’ah dengan wanita. Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengharamkannya hingga hari Kiamat. Barangsiapa yang mempunyai sesuatu pada mereka , maka biarkanlah! Jangan ambil sedikitpun dari apa yang telah diberikan". (Shahih Muslim juz 2 hal. 1025 no. 1406).
Imam Nawawi menjelaskan: "Telah terjadi ijma' atas haramnya nikah mut'ah dan tidak ada yang menyalahinya dari semua ulama kecuali satu kelompok Syi'ah Rafidhah". Namun jika nikah mut'ah ini dilaksanakan dengan memenuhi syarat dan rukun nikah seperti adanya wali dan saksi maka meskipun haram anak tetap bernasab kepada ayahnya. Dan jika dalam nikah mut'ah tidak menyertakan saksi dan wali maka pernikahan tidak sah dan anak yang terlahir dari hasil perkawinan tersebut dihukumi anak zina dan tidak bernasab kepada ayahnya tapi kepada ibunya.
Dan intinya marilah kita baca penjelasan Imam Nawawi tentang hukum pernikahan muta'ah yang terjadi di masa kini: "Para ulama telah bersepakat bahwasanya bila terjadi pernikahan mut'ah sekarang ini maka dihukumi batalnya pernikahan itu, sama saja sebelum persetubuhan ataupun setelahnya kecuali bagi golongan yang terdahulu (sebelum datangnya larangan)".
Karena pernikahan mut'ah ini merugikan pihak wanita maka tidak berlebihan Pemerintah Republik Indonesia melarang adanya praktek nikah seperti ini melalui fatwa MUI:
DEWAN PIMPINAN MAJELIS ULAMA INDONESIA
Memperhatikan:
1. Surat Sekretaris Jendral Departemen Agama RI nomor: BVI/4PW.01/4823/1996 tanggal 11 Oktober 1996, perihal “perlu dikeluarkan fatwa tentang kawin mut'ah”.
2. Surat Dewan pimpinan Pusat Ittihadul Muballighin Nomor: 35/IM/X/1997 Oktober 1997 perihal “Keputusan Bahtsul Masail” yang dikeluarkan pada 3-5 Oktober 1997 di Bogor tentang antara lain nikah mut'ah.
3. Makalah yang disampaikan oleh Prof. KH. Ibrahim Hosen, LML berjudul tentang Hukum Nikah Mut'ah dan makalah yang disampaikan oleh KH. Ma'ruf Amin dan Muh. Nahar Nahwari berjudul Mencermati Hukum Nikah Mutah yang disampaikan pada Sidang Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia tanggal 25 Oktober 1997 yang membahas tentang nikah mut'ah.
4. Pendapat, usul dan saran dari para peserta Sidang Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia tanggal 25 Oktober 1997.
Menimbang:
1. Bahwa nikah mut'ah akhir-akhir ini mulai banyak dilakukan oleh sementara umat Islam Indonesia, terutama kalangan pemuda dan mahasiswa.
2. Bahwa praktek nikah mut'ah tersebut telah menimbulkan keprihatinan, kekhawatiran dan keresahan bagi para orang tua, ulama, pendidik, tokoh masyarakat dan umat Islam Indonesia pada umumnya, serta dipandang sebagai alat propaganda paham Syi'ah di Indonesia.
3. Bahwa mayoritas umat Islam Indonesia adalah penganut paham Sunni (Ahlus Sunnah wal Jama'ah) yang tidak mengakui dan menolak paham Syi'ah secara umum dan ajarannya tentang nikah mut'ah secara khusus.
4. Bahwa oleh karena itu perlu segera dikeluarkan fatwa tentang nikah mut'ah oleh Majelis Ulama Indonesia.
Mengingat:
1. Dalil-dalil yang dikemukakan oleh jumhur ulama tentang keharaman nikah mut'ah, antara lain:
Firman Allah SWT: “Dan (diantara sifat orang mukmin itu) mereka memelihara kemaluannya kecuali terhadap isteri atau jariah mereka, maka sesungguhnya mereka (dalam hal ini) tiada tercela”. (QS. Al mukminun [23] : 5-6).
Ayat ini jelas mengutarakan bahwa hubungan kelamin hanya dibolehkan kepada wanita yang berfungsi sebagai isteri atau jariyah. Sedangkan wanita yang diambil dengan jalan mut'ah tidak berfungsi sebagai isteri atau sebagai jariyah. Ia bukan jariyah, karena akad mut'ah bukan akad nikah dengan alasan sebagai berikut:
1. Tidak saling mewarisi. Sedang akad nikah menjadi sebab memperoleh harta warisan.
2. Iddah Mut'ah tidak seperti iddah nikah biasa.
3. Dengan akad nikah menjadi berkuranglah hak seseorang dalam hubungan dengan kebolehan beristeri empat. Sedangkan tidak demikian halnya dengan mut'ah.
4. Dengan melakukan mut'ah seseorang tidak dianggap menjadi muhshan, karena wanita yang diambil dengan jalan mut'ah tidak berfungsi sebagai isteri, sebab mut'ah itu tidak menjadikan wanita berstatus sebagai isteri dan tidak pula berstatus jariyah. Oleh karena itu, orang yang melakukan mut'ah termasuk didalam firman Allah: “Barangsiapa mencari selain dari pada itu maka mereka itulah orang yang melampaui batas”. (QS. Al Mukminun [23] : 7), darurat, kembali dilarang oleh Rasulullah SAW sebagaimana diketahui dari perkataan “Tsumma Nuhii `anhaa” dalam hadits tersebut.
2. Nikah mut'ah bertentangan dengan tujuan pensyari'atan akad nikah, yaitu untuk mewujudkan keluarga sejahtera dan melahirkan keturunan.
3. Nikah mut'ah bertentangan dengan peraturan perundang-undangan pemerintah/negara Republik Indonesia (antara lain UU. Perkawinan Nomor 1/1974 dan Kompilasi Hukum Islam). Padahal, peraturan perundang-undangan itu wajib ditaati kepada pemerintah (ulil amri), berdasarkan antara lain:
- Firman Allah: “Hai orang beriman! Taatilah Allah dan RasulNya, dan ulil amri diantara kamu…”. (QS. An Nisa [4] : 59).
- Kaidah Fiqhiyyah: “Keputusan pemerintah itu mengikat untuk dilaksanakan dan menghilangkan perbedaan pendapat”.
Dengan memohon taufiq dan hidayah dari Allah SWT.
MEMUTUSKAN
Menetapkan:
1. Nikah mut'ah hukumnya adalah HARAM.
2. Pelaku nikah mut'ah harus dihadapkan ke pengadilan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 25 Oktober 1997.
DEWAN PIMPINAN MAJELIS ULAMA INDONESIA
Ketua Komisi Fatwa MUI: Prof. KH. Ibrahim Hosen, LML.
Ketua Umum: KH. Hasan Basri.
Sekretaris Umum: Musytari Yusuf LA.
Wallahu a'lam.
(Dijawab oleh: Al Murtadho).
Referensi:
- Al Majmu Syarh al Muhadzdzab juz 16 hal. 250
وان شرط أن لا يتسرى عليها أو لا ينقلها من بلدها بطل الشرط لانه يخالف مقتضى العقد ولا يبطل العقد لانه لا يمنع مقصود العقد وهو الاستمتاع، فإن شرط أن لا يطأها ليلا بطل الشرط لقوله صلى الله عليه وسلم (المؤمنون على شروطهم إلا شرطا أحل حراما أو حرم حلالا) فإن كان الشرط من جهة المرأة بطل العقد، وان كان من جهة الزوج لم يبطل، لان الزوج يملك الوطئ ليلا ونهارا وله أن يترك، فإذا شرط أن لا يطأها فقد شرط ترك ماله تركه والمرأة يستحق عليها الوطئ ليلا ونهارا، فإذا شرطت أن لا يطأها فقد شرطت منع الزوج من حقه، وذلك ينافى مقصود العقد فبطل
- Bughyah al Mustarsyidin hal. 418
تزوّج امرأة بشرط أن لا يخرجها من بيت أبيها، فإن لم يكن في صلب العقد فلا أثر له تقدم أو تأخر فلا يلزم به شيء، أو في صلبه: كزوّجتك ابنتي بشرط أن لا تخرجها من بيتي صح النكاح ولغا الشرط وفسد المسمى ولزم مهر المثل ككل شرط لا يخل بمقصود النكاح
- I'anah ath Thalibin juz 4 hal. 30
وخرج بالصحيح الفاسد كما لو شرط على الزوج الثاني في صلب العقد أنه إذا وطئ طلق أو فلا نكاح بينهما. فإن هذا الشرط يفسد النكاح فلا يصح التحليل، وعلى هذا يحمل قوله صلى الله عليه وسلم: لعن الله المحلل والمحلل له بخلاف ما لو تواطأوا على ذلك قبل العقد ثم عقدوا من غير شرط مضمرين ذلك فلا يفسد النكاح، به لكنه يكره: إذ كل ما لو صرح به أبطل، بكون إضماره مكروها (قوله: ثم يطلقها إلى قوله: معلوم) في بعض نسخ الخط
- Syarh an Nawawiy 'ala Muslim juz 9 hal. 182
قال القاضي أبو بكر الباقلاني قال القاضي وأجمعوا على أن من نكح نكاحا مطلقا ونيته أن لا يمكث معها إلا مدة نواها فنكاحه صحيح حلال وليس نكاح متعة وإنما نكاح المتعة ما وقع بالشرط المذكور ولكن قال مالك ليس هذا من أخلاق الناس وشذ الأوزاعي فقال هو نكاح متعة ولا خير فيه والله أعلم
- Syarh an Nawawiy 'ala Muslim juz 9 hal. 181
قال القاضي واتفق العلماء على أن هذه المتعة كانت نكاحا إلى أجل لا ميراث فيها وفراقها يحصل بانقضاء الأجل من غير طلاق ووقع الإجماع بعد ذلك على تحريمها من جميع العلماء إلا الروافض
- Al Fiqh al Islamiy wa adillatuh juz 10 hal. 16
يثبت النسب بأحد طرق ثلاثة وهي: الزواج الصحيح أو الفاسد والإقرار بالنسب والبينة
- Al Mausu'ah al Fiqhiyyah juz 41 hal. 342
اتفق الفقهاء أيضا على أنه إن جاءت المرأة بولد في نكاح المتعة لحق نسبه بالواطئ سواء اعتقده نكاحا صحيحا أو لم يعتقده، لأن له شبهة العقد والمرأة تصير به فراشا. وتعتبر مدة النسب من وقت الدخول عند محمد من الحنفية وعليه الفتوى عند الحنفية. واتفقوا كذلك على أنه يحصل بالدخول في نكاح المتعة حرمة المصاهرة بين كل من الرجل والمرأة وبين أصولهما وفروعهما
- Al Hawiy al Kabir juz 9 hal. 328
فإذا تقرر ما وصفنا من تحريم المتعة فلا حد فيها لمكان الشبهة. ويعزران أدبا إن علما بالتحريم ولها مهر مثلها بالإصابة دون المسمى وعليها العدة، وإن جاءت بولد لحق بالوطء، ولأنها صارت بإصابة الشبهة فراشا، ويفرق بينهما بغير طلاق، لأنه ليس بينهما نكاح يلزم، ويثبت بهذا الإصابة تحريم المصاهرة. وبالله التوفيق
- Fathul Mu'in hal. 454
ويلزمه في نكاح المتعة المهر والنسب والعدة ويسقط الحد إن عقد بولي وشاهدين
- I'anah ath Thalibin juz 3 hal. 322
قوله: فإن عقد بينه وبين امرأة) أي من غير ولي وشاهدين. وقوله وجب الحد: أي لأنه زنا (قوله: وحيث وجب الحد) أي بأن كان النكاح بلا ولي ولا شهود. وقوله لم يثبت المهر الخ: أي لأنه زنا
- Syarh an Nawawiy 'ala Muslim juz 9 hal. 181
وكان بن عباس رضي الله عنه يقول بإباحتها وروي عنه أنه رجع عنه قال وأجمعوا على أنه متى وقع نكاح المتعة الآن حكم ببطلانه سواء كان قبل الدخول أو بعده إلا ما سبق عن زفر
Lihat Lainnya :
Keyword :
Status Anak dari Hasil Nikah Mut'ah, nikah mut'ah
nikah mut'ah adalah
nikah mut'ah di malaysia
nikah mut'ah syiah
nikah mut'ah indonesia
nikah mut'ah sunni
nikah mut'ah pdf
nikah mut'ah in india
nikah mut'ah iran
nikah mut'ah in urdu
nikah mut'ah shia
nikah mut'ah ajaran syiah
nikah mut'ah agreement
nikah mut'ah atau kontrak
nikah mut'ah atau kawin kontrak
nikah mut'ah agama syiah
aliran syiah nikah mut'ah
nikah mut'ah dalam al quran
nikah mut'ah and nikah misyar
nikah al mut'ah
nikah mut'ah bandung
nikah mut'ah beserta dalilnya
nikah mut'ah bogor
nikah mut'ah bojonegoro
nikah mut'ah berjamaah
nikah mut'ah boleh
nikah mut'ah bagi syiah
nikah mut'ah wikipedia bahasa indonesia
nikah mut'ah wikipedia bahasa melayu
kisah benar nikah mut'ah
nikah mut'ah contract
nikah mut'ah cerita
nikah mut'ah.com
cara mengatasi nikah mut'ah
cari wanita untuk nikah mut'ah
nikah mut'ah dan contohnya
cara nikah mut'ah
cara nikah mut'ah syiah
contoh nikah mut'ah
cerita nikah mut'ah syiah
nikah mut'ah di indonesia
nikah mut'ah dalam quran
nikah mut'ah dalam islam
nikah mut'ah di iran
nikah mut'ah di bandung
nikah mut'ah dalam syiah
nikah mut'ah di jakarta
nikah mut'ah dalam hukum islam
nikah mut'ah dengan istri orang
nikah mut'ah emilia
nikah mut'ah enak
nikah mut'ah shia explained
nikah mut'ah in english
enaknya nikah mut'ah
efek nikah mut'ah
apa enaknya nikah mut'ah
nikah mut'ah facebook
fatwa mui nikah mut'ah
mari nikah mut'ah facebook
foto nikah mut'ah syiah
foto nikah mut'ah
fiqih nikah mut'ah
fatwa nikah mut'ah
film nikah mut'ah
forum nikah mut'ah
fenomena nikah mut'ah di indonesia
gambar nikah mut'ah syiah
gadis nikah mut'ah
gambar nikah mut'ah
grup nikah mut'ah
group nikah mut'ah
gus dur nikah mut'ah
nikah mut'ah halal
nikah mutah haram
nikah mut'ah hukumnya
nikah mut'ah hadith
nikah mut'ah hukum
nikah mut'ah hadits
dalil nikah mut'ah haram
kenapa nikah mut'ah haram
hukum nikah mut'ah menurut jumhur ulama
nikah mut'ah in quran
nikah mut'ah in pakistan
nikah mut'ah in islam in urdu
nikah mut'ah in islam
nikah mut'ah ijabi
nikah mut'ah in shia
nikah mut'ah jakarta
nikah mut'ah jalaludin rahmat
nikah mut'ah jogja
nikah mut'ah zaman nabi
nikah mut'ah menurut jalaludin rahmat
jenis nikah mut'ah
jurnal tentang nikah mut'ah
jalaluddin rakhmat nikah mut'ah
nikah mut'ah kaskus
nikah mut'ah kamillah
nikah mut'ah / kontrak
nikah mut'ah kaum syiah
nikah mut'ah khomeini
nikah mut'ah kisah
nikah mut'ah kisah nyata
nikah mut'ah dan kawin kontrak
kesimpulan nikah mut'ah
nikah mut'ah london
nikah mut'ah lebanon
lafaz nikah mut'ah
lafaz nikah mut'ah syiah
hadits larangan nikah mut'ah
makalah larangan nikah mut'ah
latar belakang makalah nikah mut'ah
latar belakang terjadinya nikah mut'ah
larangan nikah mut'ah
lokasi nikah mut'ah di indonesia
nikah mut'ah menurut islam
nikah mut'ah maksud
nikah mut'ah malaysia
nikah mut'ah menurut pandangan islam
nikah mut'ah menurut syiah
nikah mut'ah menurut hukum islam
nikah mut'ah meaning in urdu
nikah mut'ah meaning
nikah mut'ah menurut undang-undang
nikah mut'ah nikmat
hadits nabi tentang nikah mut'ah
perbedaan nikah mut'ah dan nikah misyar
nikah mut'ah menurut nu
nikah mut'ah pada zaman nabi
hukum nikah mut'ah menurut negara
nikah mut'ah di zaman nabi
nikah mut'ah online
nikah mut'ah orang syiah
history of nikah mut'ah
nikah mut'ah muslim.or.id
oase nikah mut'ah
orang yang nikah mut'ah
kisah orang yang nikah mut'ah
nikah mut'ah procedure
nikah mut'ah prostitution
nikah mut'ah puncak
nikah mut'ah penganut syiah
nikah mut'ah pts
nikah mut'ah perang
piss-ktb nikah mut'ah
nikah mut'ah ppt
nikah mut'ah quran
ijab qabul nikah mut'ah
bacaan ijab qabul nikah mut'ah
ayat quran tentang nikah mut'ah
nikah mut'ah menurut al-qur'an
hukum nikah mut'ah dalam al quran
ijab qobul nikah mut'ah
bacaan ijab qobul nikah mut'ah
cara ijab qabul nikah mut'ah
nikah mut'ah rules
nikah mut'ah requirements
nikah mut'ah zaman rasul
nikah mut'ah di zaman rasul
rukun nikah mut'ah
ritual nikah mut'ah
riwayat nikah mut'ah
resiko nikah mut'ah
nikah mut'ah syiah di malaysia
nikah mut'ah sunni view
nikah mut'ah syiah indonesia
nikah mut'ah syiah malaysia
nikah mut'ah syiah di iran
nikah mut'ah syiah iran
nikah mut'ah sama dengan zina
nikah mut'ah twitter
nikah mut'ah tanpa wali
tesis nikah mut'ah
tawaran nikah mut'ah
tempat nikah mut'ah diindonesia
terima nikah mut'ah
artikel tentang nikah mut'ah
how to do nikah mut'ah
nikah mut'ah how to
nikah mut'ah uk
nikah mut'ah urdu
nikah mut'ah ulama syiah
upacara nikah mut'ah
mutah nikah in shia in urdu
nikah mut'ah vs nikah misyar
nikah mut'ah video
nikah mut'ah versi syiah
praktek nikah mut ah video
video nikah mut'ah di iran
video nikah mut'ah
vidio nikah mut'ah syiah
download video nikah mut'ah
nikah mut'ah wikipedia
nikah mut'ah wahabi
nikah mut'ah website
nikah mut'ah words
nikah mut'ah wanita bersuami
nikah mut'ah wanita syiah
nikah mut'ah wanita iran
nikah mut'ah wanita
nikah mut'ah youtube
nikah mut'ah yuk
nikah mut'ah yaitu
nikah mut'ah yang benar
nikah mut'ah di yogyakarta
hadis yang melarang nikah mut'ah
wanita syiah yang nikah mut'ah
hadits yang membolehkan nikah mut'ah
apa yg disebut nikah mut'ah
nikah mut'ah and zina
perbedaan nikah mut'ah dengan zina
nikah mut'ah 3gp
nikah mut'ah menurut 4 mazhab
nikah mut'ah menurut 4 madzhab
Good Idea this blog is verry nice, Thanks for information and good Site and The best Author
Obat Hernia
Cara Mengobati Buah Zakar Besar Sebelah
CaraMengobatiHerniapadaBayi
Obat Hidrokel
Obat Herbal Hernia
Obat Turun Berok
Obat Hernia Bayi
Obat Hernia Anak
Obat Hidrokel Anak
Cara Menyembuhkan Hidrokel
Baja Ringan Tangerang
Penjual Baja Ringan di Tangerang
Indonesia Tanggung Jawab Kita
Download Lagu The Fikr - Bidadari Syurgaku MP3+Lirik
60 Kata-Kata Mutiara Gusmus
0 komentar: