Assalamu'Alaikum Wr.Wb.
Selamat Datang kembali di طَلَبُ الْعَلْمِ .
Terima Kasih kami haturkan kepada para pengunjung Blog yang bisa meluangkan waktu untuk mampir diartikel kami. Jika ini penting, silahkan Share dan semoga menjadi amal pahala yang berlipat bagi antuk dan kita semua.
Allah S.W.T berfirman dalam surah Al-'Imran : 199-200 :
وَإِنَّ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَمَنْ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِمْ خَاشِعِينَ لِلَّهِ لا يَشْتَرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ ثَمَنًا قَلِيلا أُولَئِكَ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ (١٩٩) يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (٢٠٠
"Dan Sesungguhnya diantara ahli kitab ada orang yang beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kamu dan yang diturunkan kepada mereka sedang mereka berendah hati kepada Allah dan mereka tidak menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit. mereka memperoleh pahala di sisi Tuhannya. Sesungguhnya Allah Amat cepat perhitungan-Nya. Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung."(QS Ali ‘Imran: 199-200).
Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda. "Akan keluar di akhir zaman orang-orang yang mencari keuntungan dunia dengan menjual agama. Mereka berpakaian di hadapan orang lain dengan pakaian yang dibuat dari kulit kambing (berpura-pura zuhud dari dunia) untuk mendapat simpati orang banyak, dan perkataan mereka lebih manis dari gula. Padahal hati mereka adalah hati serigala (mempunyai tujuan-tujuan yang buruk). Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman kepada mereka, "Apakah kamu tertipu dengan kelembutan-Ku ? Ataukah kamu terlalu berani berbohong kepada-Ku? Demi kebesaran-Ku, Aku bersumpah akan menurunkan suatu fitnah yang akan terjadi di kalangan mereka sendiri, sehingga orang yang alim (cendekiawan) pun akan menjadi bingung (dengan sebab fitnah itu)." (HR. Tirmizi).
Dalam sebuah riwayat, pada jaman dulu kala ada seorang lelaki yang selalu menemani Nabi Musa AS dan selalu menyertai beliau di mana saja berada. Bahkan lelaki itu dapat belajar ilmu agama secara langsung dari Nabi Musa AS.
Suatu saat Allah menjadikan lelaki itu berkehidupan makmur dan rezekinya lancar hingga menjadi kaya dan banyak hartanya.
Kemudian karena suatu kondisi, Nabi Musa AS harus terpisahkan dengannya, bahkan beliau Musa AS merasa kehilangan teman setianya itu. Maka beliau selalu menanyakan tentang sang teman tersebut kepada orang-orang yang ditemuinya dimanapun.
Suatu saat datanglah seseorang kepada Musa AS dengan menuntun seekor babi yang lehernya diikat dengan tali hitam.
Karena ada orang yang baru datang, maka Nabi Musa bertanya tentang teman akrabnya, “Apakah engkau pernah melihatnya?”
Orang itu menjawab, “Ya, babi ini adalah temanmu itu.”
Lantas orang itu menceritakan panjang lebar tentang bagaimana teman setia Nabi Musa AS itu bisa berobah menjadi seekor babi.
Maka Nabi Musa AS memohon kepada Tuhannya agar menjadikan teman setianya itu kepada bentuk semula, agar beliau dapat menanyainya secara langsung tentang apa yang menimpa temannya itu.
Namun Allah mewahyukan kepada beliau AS, “Hai Musa, seandainya engkau memohon kepada-Ku seperti yang diminta oleh Adam, Aku tetap tidak akan mengembalikan temanmu ini kepada bentuknya semula. Akan tetapi Aku beritahukan kepadamu tentang temanmu ini, mengapa Aku melakukan seperti itu terhadapnya? Sebab, ia sengaja mencari dunia dengan menjual (mengorbankan) agamanya.”
“Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang al-Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkan lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berpikir. Amat buruklah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat lalim.” (QS. Al-A’raf, 7: 175-177).
Do'a Agar di Kuatkan Iman
Di antara doa-doa ma’tsur dari al-Qur’an maupun as-Sunnah untuk menjaga keteguhan iman adalah:
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Artinya :”Ya Rabb kami, sesungguhnya kami mendengar orang yang menyeru kepada iman, (yaitu): “berimanlah kalian kepada Rabb kalian, maka kami pun beriman. Ya Rabb kami, ampunilah dosa-dosa kami dan hapuslah kesalahan-kesalahan kami, serta wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbakti (shalih). Ya Rabb kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami melalui Rasul-Mu. Dan janganlah Engkau hinakan kami pada hari kiamat kelak. Sesungguhnya Engkau tidak pernah menyalahi janji.” [QS. Ali-Imran (3): 193-194]
Wallahu'Alam BishShawwab
Lihat Artikel Lainnya :
Sebuah Sejarah Tentang Seorang Penjual Agama
Dalam satu kisah diriwayatkan bahwa orang yang menjual agama demi harta adalah tidak ubahnya seperti seekor babi. Ada kisah terkait dengan itu sebagai berikut :Dalam sebuah riwayat, pada jaman dulu kala ada seorang lelaki yang selalu menemani Nabi Musa AS dan selalu menyertai beliau di mana saja berada. Bahkan lelaki itu dapat belajar ilmu agama secara langsung dari Nabi Musa AS.
Suatu saat Allah menjadikan lelaki itu berkehidupan makmur dan rezekinya lancar hingga menjadi kaya dan banyak hartanya.
Kemudian karena suatu kondisi, Nabi Musa AS harus terpisahkan dengannya, bahkan beliau Musa AS merasa kehilangan teman setianya itu. Maka beliau selalu menanyakan tentang sang teman tersebut kepada orang-orang yang ditemuinya dimanapun.
Suatu saat datanglah seseorang kepada Musa AS dengan menuntun seekor babi yang lehernya diikat dengan tali hitam.
Karena ada orang yang baru datang, maka Nabi Musa bertanya tentang teman akrabnya, “Apakah engkau pernah melihatnya?”
Orang itu menjawab, “Ya, babi ini adalah temanmu itu.”
Lantas orang itu menceritakan panjang lebar tentang bagaimana teman setia Nabi Musa AS itu bisa berobah menjadi seekor babi.
Maka Nabi Musa AS memohon kepada Tuhannya agar menjadikan teman setianya itu kepada bentuk semula, agar beliau dapat menanyainya secara langsung tentang apa yang menimpa temannya itu.
Namun Allah mewahyukan kepada beliau AS, “Hai Musa, seandainya engkau memohon kepada-Ku seperti yang diminta oleh Adam, Aku tetap tidak akan mengembalikan temanmu ini kepada bentuknya semula. Akan tetapi Aku beritahukan kepadamu tentang temanmu ini, mengapa Aku melakukan seperti itu terhadapnya? Sebab, ia sengaja mencari dunia dengan menjual (mengorbankan) agamanya.”
Allah S.W.T Berfirman :
{ وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ الَّذِي آتَيْنَاهُ آيَاتِنَا فَانْسَلَخَ مِنْهَا فَأَتْبَعَهُ الشَّيْطَانُ فَكَانَ مِنَ الْغَاوِينَ (175) وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الْأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْ ذَلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ (176) سَاءَ مَثَلًا الْقَوْمُ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَأَنْفُسَهُمْ كَانُوا يَظْلِمُونَ } [الأعراف: 175 – 177]
Do'a Agar di Kuatkan Iman
Di antara doa-doa ma’tsur dari al-Qur’an maupun as-Sunnah untuk menjaga keteguhan iman adalah:
Doa dari al-Qur’an
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepeda kami rahmat dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau adalah Maha Pemberi.” [QS. Ali-Imran (3): 8]رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Artinya; “Ya Rabb kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap orang-orang yang kafir.” [QS. Ali-Imran (3): 147]
رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلْإِيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ رَبَّنَا وَآتِنَا مَا وَعَدْتَنَا عَلَى رُسُلِكَ وَلَا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيعَاد
Artinya :”Ya Rabb kami, sesungguhnya kami mendengar orang yang menyeru kepada iman, (yaitu): “berimanlah kalian kepada Rabb kalian, maka kami pun beriman. Ya Rabb kami, ampunilah dosa-dosa kami dan hapuslah kesalahan-kesalahan kami, serta wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbakti (shalih). Ya Rabb kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami melalui Rasul-Mu. Dan janganlah Engkau hinakan kami pada hari kiamat kelak. Sesungguhnya Engkau tidak pernah menyalahi janji.” [QS. Ali-Imran (3): 193-194]
رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
Artinya: “Wahai Rabb kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan ini.” [QS. al-Kahfi (18): 10]
Dan masih banyak doa-doa lain dari al-Qur’an yang dapat dibaca. Silakan saudara mencarinya dengan seksama.
Doa dari as-Sunnah
اَللَّهُمَّ ياَمُصَرِّفَالْقُلُوْبِ صَرِّفْ قُلُوْبُنَا عَلَى طَاعَتِكَ
Artinya: “Ya allah, Dzat yang mencondongkan hati, condongkanlah hati-hati kami untuk taat kepada-Mu.” [HR. Muslim, no. 2654]
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِيْنِكَ
Artinya: “Wahai Rabb yang membolak-balikan hati, teguhkanlah hatiku pada agama-Mu” (HR. At-Tirmidzi no. 3522, Ahmad no. 302, 315)
اللَّهُمَّ ثَبِّتْنِي وَاجْعَلْنِي هَادِيًا مَهْدِيًّا
Artinya: “Ya Allah, teguhkanlah diriku, jadikanlah diriku pemberi petunjuk dan diberi petunjuk (olehmu).” [HR. al-Bukhari, no. 2725]
اللَّهُمَّ اهْدِنِي وَ سَدِّدْنِي اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَ السَّدَادَ
Artinya: “Ya Allah, berikanlah petunjuk kepadaku dan luruskanlah diriku. Ya Allah, sesungguhnya aku mohon petunjuk dan kelurusan kepada-Mu.” [HR. Muslim, 2725]
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَ التُّقَى وَ الْعَفَافَ وَ الْغِنَى
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon petunjuk, ketakwaan, kesucian, (dijauhkan dari hal-hal yang tidak halal/tidak baik), dan kecukupan.” [HR. Muslim, no. 2721; at-Tirmidzi, no. 3489; Ibnu Majah no. 3832]
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ اْلعَجْزِ وَاْلكَسَلِ وَاْلجُبْنِ وَاْلبُخْلِ وَاْلهَرَمِ وَعَذَابِ اْلقَبْرِ. اَللَّهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابَ لَهَا
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, sifat pengecut, kekikiran, pikun, dan adzab kubur. Ya Allah, berikanlah ketaqwaan pada diriku, dan sucikanlah ia, Engkau adalah sebaik-baik Dzat yang Maha Mensucikannya, Engkau Dzat yang Melindungi dan Memeliharanya. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyuk, nafsu yang tidak pernah puas, dan doa yang tidak dikabulkan.”[HR. Muslim, no. 2722, dan an-Nasa’I, no. 269]
Silahkan Share untuk keberkahan bagi kita supaya mendapat pahala karena saling mengingatkan.
Dan Komentar jika diperlukan sebagai masukan dan perbaikan.
Wallahu'Alam BishShawwab
Lihat Artikel Lainnya :
0 komentar: