Manfaat Besar Menikah Muda, Jadi Tak Perlu Takut
Selamat Datang di طَلَبُ الْعَلْمِ
وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًۭا لِّتَسْكُنُوٓا۟ إِلَيْهَا وَجَعَلَ
بَيْنَكُم مَّوَدَّةًۭ وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍۢ لِّقَوْمٍۢ يَتَفَكَّرُونَ
Manfaat Besar Menikah Muda, Jadi Tak Perlu Takut
Menikah ialah proses yang sangat kompleks, yang pastinya melibatkan pikiran, mental, fisik dan keberanian dalam menempuh kehidupan yang berbeda.
MENIKAH >> itu adalah waktu saat seseorang mulai memvariasikan hidupnya dengan mencoba utnuk menjadi bagian dari hidup dalam kehidapan orang lain, dan menjalin hubungan saling melengkapi untuk mencapai satu kebahagiaan untuk menempuh kehidupan dan menjalaninya bersama-sama.
Namun.. Zaman sekarang mungkin adalah zaman yang tak mendukung untuk usia muda. Alasannya banyak sekali dan bahkan terlalu khawatir jika harus menikah. Sampai akhirnya banyak sekali pemuda dan pemdi lajang yang bertebaran dimuka bumi,he.
Kebanyakan orang di zaman sekarang lebih mementingkan karir yang belum tentu membahagiakannya dan belum tentu hidupnya lebih tenang, berusaha mencari sebanyak-banyaknya kenikmatan dunia tanpa mencari seseorang yang bisa diajak berbagi suka dan duka di sisinya.
Sebagian yang lain, mencoba untuk menyempurnakan kekayaannya dan berharap dengan banyaknya kekayaan ia akan lebih mudah menjalani rumah tangga. Mengkawatirkan masa depan jika tanpa kekayaan, Padahal Allah sudah tentukan kebahagiaan seseorang stelah pernikahan.
MENIKAH >> itu adalah waktu saat seseorang mulai memvariasikan hidupnya dengan mencoba utnuk menjadi bagian dari hidup dalam kehidapan orang lain, dan menjalin hubungan saling melengkapi untuk mencapai satu kebahagiaan untuk menempuh kehidupan dan menjalaninya bersama-sama.
Namun.. Zaman sekarang mungkin adalah zaman yang tak mendukung untuk usia muda. Alasannya banyak sekali dan bahkan terlalu khawatir jika harus menikah. Sampai akhirnya banyak sekali pemuda dan pemdi lajang yang bertebaran dimuka bumi,he.
Kebanyakan orang di zaman sekarang lebih mementingkan karir yang belum tentu membahagiakannya dan belum tentu hidupnya lebih tenang, berusaha mencari sebanyak-banyaknya kenikmatan dunia tanpa mencari seseorang yang bisa diajak berbagi suka dan duka di sisinya.
Sebagian yang lain, mencoba untuk menyempurnakan kekayaannya dan berharap dengan banyaknya kekayaan ia akan lebih mudah menjalani rumah tangga. Mengkawatirkan masa depan jika tanpa kekayaan, Padahal Allah sudah tentukan kebahagiaan seseorang stelah pernikahan.
وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ ۚ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
''Nikahkan orang-orang yang sendirian diantara kamu dan hamba-hamba sahayamu,laki-laki atau perempuan,yang saleh dan telah pantas menikah.jika mereka miskin,Allah akan membuat mereka kaya dengan karunian-Nya.Allah itu Mahaluas pemberian-Nya dan Dia Maha Mengetahui.'' (An-Nur;32)
Apakah salah menjalani karir.?
Apakah salah menjalani karir.?
Tentu tidak, namun akan sekaya apakah kita hingga kita siap untk menikah.?
Di sisi lain ada orang-orang yang menunda pernikahan karena alasan mendewasakan diri terlebih dahulu. Mereka selalu beralasan mau mempelajari terlebih dahulu bagaimana sifat dan karakter si-dia yang menjadi calon agar mereka merasa lebih mampu dan mapan dalam menjalani kehidupan dalam berumah tangga.
Lalu, Sampai se-Dewasa Apakah kamu hingga kau siap untuk menikah.?
Tentu saja selagi ada waktu dan siap. Sampai kapan nak.? Mungkin Ajalm lebih dahulu kau temui ketimbang Jodohmu.
Di sisi lain ada orang-orang yang menunda pernikahan karena alasan mendewasakan diri terlebih dahulu. Mereka selalu beralasan mau mempelajari terlebih dahulu bagaimana sifat dan karakter si-dia yang menjadi calon agar mereka merasa lebih mampu dan mapan dalam menjalani kehidupan dalam berumah tangga.
Lalu, Sampai se-Dewasa Apakah kamu hingga kau siap untuk menikah.?
Tentu saja selagi ada waktu dan siap. Sampai kapan nak.? Mungkin Ajalm lebih dahulu kau temui ketimbang Jodohmu.
Bagaimana Nikah Muda secara Medis.?
Dunia Medis berkata : bahwa seseorang dikatakan tak boleh menikah dengan alasan mnjaga kandungan yang belum siap ntuk dibuahi.
Dunia Medis berkata : bahwa seseorang dikatakan tak boleh menikah dengan alasan mnjaga kandungan yang belum siap ntuk dibuahi.
Maka jika benar seperti itu, “Pernyataan mereka itu hanya alasan tak berkolerasi” Menstruasinya seorang gadis merupakan pertanda bahwa rahimnya telah siap menerima benih.
Mereka berkata bahwa usia ideal menika adalah 25, 26, atau 27, dengan alasan, rahimnya telah lebih siap menerima janin, dan ia juga akan terhindar dari kanker rahim atau kanker serviks.
Dan itu adalah alasan yang dibuat-buat
Kami takut bahwa pernyataan yang mereka (ilmuan barat) keluarkan itu, hanya karena benci dengan banyaknya jumlah kaum muslimin seandainya umat Islam menikah di usia muda.
Maka, ketika Anda bertemu dengan seorang dokter yang pernyataannya sama dengan ilmuan-ilmuan barat tersebut, abaikan saja ucapannya.
Mereka berkata bahwa usia ideal menika adalah 25, 26, atau 27, dengan alasan, rahimnya telah lebih siap menerima janin, dan ia juga akan terhindar dari kanker rahim atau kanker serviks.
Dan itu adalah alasan yang dibuat-buat
Kami takut bahwa pernyataan yang mereka (ilmuan barat) keluarkan itu, hanya karena benci dengan banyaknya jumlah kaum muslimin seandainya umat Islam menikah di usia muda.
Maka, ketika Anda bertemu dengan seorang dokter yang pernyataannya sama dengan ilmuan-ilmuan barat tersebut, abaikan saja ucapannya.
Manfaat Menikah Usia Muda
1. Membangun Keseimbangan Awal
1. Membangun Keseimbangan Awal
Masa muda adalah masa ketika gejolak jiwa mulai bertumbuh, dan merupakan masa dimana Anda butuh seseorang untuk menopang diri dan hidup Anda agar hidup Anda lebih mudah untuk diatur, terarah, dan seimbang.
Dengan cara menikah juga sangat bermanfaat ketika Anda sedang berusaha dalam karir Anda ada seseorang di samping Anda yang siap membantu seluruh kesulitan yang Anda hadapi dalam pekerjaan dan hidup Anda.
Pasangan anda akan menjadi tempat bagi Anda dalam mengungkapkan setiap keluh kesah yang Anda alami dalam hidup. Ia juga merupakan penerang ketika Anda menjadapi jalan yang gelap lagi buntu.
Pasangan anda akan menjadi tempat bagi Anda dalam mengungkapkan setiap keluh kesah yang Anda alami dalam hidup. Ia juga merupakan penerang ketika Anda menjadapi jalan yang gelap lagi buntu.
2. Saat Terbaik Untuk Saling Menyesuaikan
Jika kita perhatikan, akhir-akhir ini di daerah perkotaan sangat marak perceraian. Sebenarnya apakah yang menyebabkan hal ini bisa terjadi?
Kebanyakan orang di daerah perkotaan, mereka sengaja menunda menikah dengan alasan karir dan kedewasaan, padahal ini merupakan hal yang salah.
Cobalah renungkan, jika dua orang individu yang tela kuat dalam suatu prinsip, lantas ternyata setelah mereka menikah mereka menemukan saling ketidak cocokan pada prinsip masing-masing, bukankah hal ini akan lebih mudah membuat hancur sebuahpernikahan.
Menikah di usia muda itu bagai membentuk sebuah adonan kue, Anda akan belajar bagaimana caranya untuk lebih saling pengertian.
Menyesuaikan karakter akan lebih mudah dilakukan saat usia masih muda, karena kudanya belum bak santan yang telah terlanjur menjadi minyak kelapa.
Cobalah renungkan, jika dua orang individu yang tela kuat dalam suatu prinsip, lantas ternyata setelah mereka menikah mereka menemukan saling ketidak cocokan pada prinsip masing-masing, bukankah hal ini akan lebih mudah membuat hancur sebuahpernikahan.
Menikah di usia muda itu bagai membentuk sebuah adonan kue, Anda akan belajar bagaimana caranya untuk lebih saling pengertian.
Menyesuaikan karakter akan lebih mudah dilakukan saat usia masih muda, karena kudanya belum bak santan yang telah terlanjur menjadi minyak kelapa.
3. Mencari Pasangan Sempurna
Sungguh, Anda tidak akan bisa memulai suatu pernikahan jika yang Anda cari adalah seseorang yang sempurna.
Memang dalam diri kita telah ada karakter-karakter tertentu yang sangat kita sukai dan kita berharap agar karakter itu ada pada pasangan kita.
Di sisi lain, telah ada standarisasi tenrtentu yang harus Anda pakai dalam aturan agama. Hal ini, sangatlah penting, karena kesamaan prinsip dan akidah akan membuat hubungan lebi kuat.
Ketika prinsip Anda adalah hanya ingin menikah dengan orang yang sempurna menurut pandangan Anda, maka Anda telah menjadi orang yang egois dan munafik.
Dalam masa perjalanan pernikahan kelak, sifat diantara satu sama lain pada sebuah pasangan akan berubah. Sifat mereka akan menyesuaikan pada sifat pasangannya.
Selama mengarungi bahtera rumah tangga, masing-masing pasangan akan belajar tentang karakter bagaimana yang disukai dan dibenci oleh pasangannya, sehingga dia bisa menyesuaikan dirinya.
Memang dalam diri kita telah ada karakter-karakter tertentu yang sangat kita sukai dan kita berharap agar karakter itu ada pada pasangan kita.
Di sisi lain, telah ada standarisasi tenrtentu yang harus Anda pakai dalam aturan agama. Hal ini, sangatlah penting, karena kesamaan prinsip dan akidah akan membuat hubungan lebi kuat.
Ketika prinsip Anda adalah hanya ingin menikah dengan orang yang sempurna menurut pandangan Anda, maka Anda telah menjadi orang yang egois dan munafik.
Dalam masa perjalanan pernikahan kelak, sifat diantara satu sama lain pada sebuah pasangan akan berubah. Sifat mereka akan menyesuaikan pada sifat pasangannya.
Selama mengarungi bahtera rumah tangga, masing-masing pasangan akan belajar tentang karakter bagaimana yang disukai dan dibenci oleh pasangannya, sehingga dia bisa menyesuaikan dirinya.
4. Berjuang Untuk Menjaga Kesucian
Memang, di zaman ini seks bebas bukanlah merupkan suatu hal yang asing dan aneh. Dimana-mana ada seks bebas. Namun, apaka kita harus mengikuti perkembangan zaman yang seperti ini?
Sungguh, Allah telah memberikan sebuah solusi yang indah bagi dua orang individu yang ingin saling memenuhi kebutuhan seksualnya, yakni pernikahan.
Dengan menjalani suatu pernikahan kita akan lebih mudah untuk mengatur emosi seksual kita, dan lebih menjaga diri kita dari maksiat kepada Allah. Sebagaimana sabda Rasulullah shallalahu `alahi wassalam:
Wahai para pemuda! Siapa saja di antara kalian berkemampuan untuk nikah, maka nikahlah, karena menikah itu lebih mudah menundukkan pandangan dan lebih membentengi farji (kemaluan). Siapa saja yang belum mampu, hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu dapat membentengi dirinya. (Imam Bukhari)
Selain itu, dengan menikah akan meningkatkan nilai ketakwaan kita di hadapan Allah akan sangat banyak keutamaan dan anugerah yang akan kita peroleh dari sebua pernikahan. Sebagaimana sabda Rasulullah shallalahu `alahi wassallam:
Siapa saja menikah, maka ia telah melengkapi separuh dari agamanya. Hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi. (Thabrani dan Hakm)
Sungguh, Allah telah memberikan sebuah solusi yang indah bagi dua orang individu yang ingin saling memenuhi kebutuhan seksualnya, yakni pernikahan.
Dengan menjalani suatu pernikahan kita akan lebih mudah untuk mengatur emosi seksual kita, dan lebih menjaga diri kita dari maksiat kepada Allah. Sebagaimana sabda Rasulullah shallalahu `alahi wassalam:
Wahai para pemuda! Siapa saja di antara kalian berkemampuan untuk nikah, maka nikahlah, karena menikah itu lebih mudah menundukkan pandangan dan lebih membentengi farji (kemaluan). Siapa saja yang belum mampu, hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu dapat membentengi dirinya. (Imam Bukhari)
Selain itu, dengan menikah akan meningkatkan nilai ketakwaan kita di hadapan Allah akan sangat banyak keutamaan dan anugerah yang akan kita peroleh dari sebua pernikahan. Sebagaimana sabda Rasulullah shallalahu `alahi wassallam:
Siapa saja menikah, maka ia telah melengkapi separuh dari agamanya. Hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi. (Thabrani dan Hakm)
5. Kesiapan
Demi Allah!, jika Anda menunggu untuk menjadi seseorang yang benar-benar sempurna baik di bidang agama, sosial, atau materi, maka selamanya Anda tidak akan punya peluang untuk menikmati indahnya kehidupan yang bernama pernikahan.
Merupakan hal yang sangat terpuji jika seseorang berusaha semaksimal mungkin memantaskan dirinya agar kelak dapat menjadi orang yang pantas bagi pasangan hidupnya.
Sangatlah mulia seorang hamba yang belajar al Qur`an , belajar Hadist, bahasa arab, mencari kekayaan, dan kedewasaan sebelum ia menikah.
Namun, banyak pula yang berpersepsi bahwa hanya dengan sempurnanya diri dan amal ibadahnyalah kehidupan berumah tangganya akan sukses.
Sahabatku, hidup itu adalah sebua proses, proses mendewasakan dan proses yang menjadikan seseorang lebih pantas.
Adalah suatu pilihan yang tepat jika seseorang memilih menikan walaupun ia masih faqir baik dalam ilmu maupun amal. Pernikahan akan membuat amal dan ilmu lebih sempurna.
Di lain sisi, ia juga akan membuatmu lebih kaya dan berkecukupan, sebagaimana firman Allah azza wa jalla:
Nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang patut (nikah) dari hamba-hamba sahayamu yang perempuan.Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya.Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (an-Nur : 32)
Merupakan hal yang sangat terpuji jika seseorang berusaha semaksimal mungkin memantaskan dirinya agar kelak dapat menjadi orang yang pantas bagi pasangan hidupnya.
Sangatlah mulia seorang hamba yang belajar al Qur`an , belajar Hadist, bahasa arab, mencari kekayaan, dan kedewasaan sebelum ia menikah.
Namun, banyak pula yang berpersepsi bahwa hanya dengan sempurnanya diri dan amal ibadahnyalah kehidupan berumah tangganya akan sukses.
Sahabatku, hidup itu adalah sebua proses, proses mendewasakan dan proses yang menjadikan seseorang lebih pantas.
Adalah suatu pilihan yang tepat jika seseorang memilih menikan walaupun ia masih faqir baik dalam ilmu maupun amal. Pernikahan akan membuat amal dan ilmu lebih sempurna.
Di lain sisi, ia juga akan membuatmu lebih kaya dan berkecukupan, sebagaimana firman Allah azza wa jalla:
Nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang patut (nikah) dari hamba-hamba sahayamu yang perempuan.Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya.Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (an-Nur : 32)
6. Membahagiakan
Salah satu tujuan berumah tangga adalah agar timbul ketentraman, kesejukan dan kebahagiaan dan menyendiri merupakan salah satu sikap yang menjauhkan dari hal tersebut.
Dengan adanya pasangan hidup, hidup akan terasa lebih bermakna, karena setiap jerih yang kita usahan adalah untuk kebagaiaan pasangan dan keluarga kita, dan selain itu Alla juga janjikan pahala yang sangat besar akan hal ini.
Allah ta`ala telah menerangkan tentang kebahagiaan yang akan dieroleh melalui pernikahan melalui firmanNya,
Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (ar-Rum : 21)
Allah juga mengajarkan pada kita di dalam Al Qur`an agar kita berdoa memohon istri dan keurunan yang shalih yang akan menyejukkan hati kita, Sebagaimana firman Allah ta`ala:
Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami, isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (al-Furqon: 74)
Kemudian doa dari Nabi Ibrahim ‘alaihis salaam, beliau berseru,
“Ya Rabbku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh”. (as-Shoffaat: 100)
Al-Qurtubhi rahimahullah berkata:
“Tidak ada sesuatu yang lebih menyejukkan mata seorang mukmin selain melihat istri dan keturunannya taat pada Allah ‘azza wa jalla.”
Dengan adanya pasangan hidup, hidup akan terasa lebih bermakna, karena setiap jerih yang kita usahan adalah untuk kebagaiaan pasangan dan keluarga kita, dan selain itu Alla juga janjikan pahala yang sangat besar akan hal ini.
Allah ta`ala telah menerangkan tentang kebahagiaan yang akan dieroleh melalui pernikahan melalui firmanNya,
Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (ar-Rum : 21)
Allah juga mengajarkan pada kita di dalam Al Qur`an agar kita berdoa memohon istri dan keurunan yang shalih yang akan menyejukkan hati kita, Sebagaimana firman Allah ta`ala:
Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami, isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (al-Furqon: 74)
Kemudian doa dari Nabi Ibrahim ‘alaihis salaam, beliau berseru,
“Ya Rabbku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh”. (as-Shoffaat: 100)
Al-Qurtubhi rahimahullah berkata:
“Tidak ada sesuatu yang lebih menyejukkan mata seorang mukmin selain melihat istri dan keturunannya taat pada Allah ‘azza wa jalla.”
7. Stamina dan Vitalitas yang Prima
Ketika Anda menikah di usia muda, maka kebugaran tubuh Anda sedang mencapai puncaknya.
Bagi seorang wanita telah diketahui bawa menikah di atas usia 30 tahun akan menyebabkan kurangnya kesempatan bagi mereka untuk dapat hamil dan memperoleh keturunan.
Selain itu, ketika Anda telah punya anak kelak, tubuh Anda masih bisa diajak kompromi untuk bekerja keras dalam mencari rizki. Berbeda dengan seorang lelaki yang kita katakanlah dia menikah ketika berusia 35 tahun.
Banyangkan, ketika anaknya baru masuk SMP umurnya sudah hampir setengah abad, akan sangat sulit baginya dapat bekerja keras lagi demi memenuhi kebutuhan anak dan rumah tangganya.
Di lain pihak, jika seseorang menikah di usia muda, misalkan 20 tahun, ketika ia berumur 21 atau 22 tahun, ia sudah bisa punya keturunan, dan ketika anaknya telah memasuki jenjang kuliah dan hampir tamat, ia baru berusia 40 tahun, sehingga di umur 50 tahun ia sudah bisa menimang cucu.
Bagi seorang wanita telah diketahui bawa menikah di atas usia 30 tahun akan menyebabkan kurangnya kesempatan bagi mereka untuk dapat hamil dan memperoleh keturunan.
Selain itu, ketika Anda telah punya anak kelak, tubuh Anda masih bisa diajak kompromi untuk bekerja keras dalam mencari rizki. Berbeda dengan seorang lelaki yang kita katakanlah dia menikah ketika berusia 35 tahun.
Banyangkan, ketika anaknya baru masuk SMP umurnya sudah hampir setengah abad, akan sangat sulit baginya dapat bekerja keras lagi demi memenuhi kebutuhan anak dan rumah tangganya.
Di lain pihak, jika seseorang menikah di usia muda, misalkan 20 tahun, ketika ia berumur 21 atau 22 tahun, ia sudah bisa punya keturunan, dan ketika anaknya telah memasuki jenjang kuliah dan hampir tamat, ia baru berusia 40 tahun, sehingga di umur 50 tahun ia sudah bisa menimang cucu.
8. Indahnya Masa Muda Akan Hilang Karena Mengasuh Anak?
Banyak yang menyangka bahwa jika memiliki anak di usia muda, indahnya masa muda akan berakhir, dan hanya akan menimbulkan suatu kerepotan.
Pikiran ini adalah logika yang terbesit dari mereka yang telah dibumbui oleh rasa takut sebelum mencoba.
Sebagian lain, takut mempunyai banyak anak karena hanya akan menambah beban keluarga dan membuat hidup makin melarat.
Sungguh kedua alasan itu adalah alasan yang hanya memperturutkan logika daripada firman Allah dan sabda Nabi Nya.
Rasulullah sollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Nikahilah perempuan yang penyayang lagi subur. Sungguh aku akan berbangga dengan sebab banyaknya jumlah kalian (Ummat Nabi Muhammad) dihadapan para Nabi nanti pada hari kiamat. (Shahih riwayat Ahmad, Ibnu Hibban dan Sa’id bin Manshur dari jalan Anas bin Malik)
Juga Rasulullah ﷺ menerangkan akan keutamaan yang paling agung dari mempunyai anak, yakni
“Dari Abu Hurairah : Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Apabila manusia itu telah mati maka terputuslah dari semua amalnya kecuali tiga perkara:
Shadaqah jariyah
Atau ilmu yang diambil manfaatnya
Anak shalih yang mendo’akannya” (Imam Muslim)
Janganlah pernah terbesit di fikiran kita bahwa dengan banyaknya anak akan membuat sempit kehidupan ekonomi, karena tidaklah Allah menciptakan seorang manusia ke permukaan bumi melainkan juga Allah telah tetapkan bagi mereka rizkinya, Allah ta`ala berfirman:
Janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kami lah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar. (al-Isra : 31)
Pikiran ini adalah logika yang terbesit dari mereka yang telah dibumbui oleh rasa takut sebelum mencoba.
Sebagian lain, takut mempunyai banyak anak karena hanya akan menambah beban keluarga dan membuat hidup makin melarat.
Sungguh kedua alasan itu adalah alasan yang hanya memperturutkan logika daripada firman Allah dan sabda Nabi Nya.
Rasulullah sollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Nikahilah perempuan yang penyayang lagi subur. Sungguh aku akan berbangga dengan sebab banyaknya jumlah kalian (Ummat Nabi Muhammad) dihadapan para Nabi nanti pada hari kiamat. (Shahih riwayat Ahmad, Ibnu Hibban dan Sa’id bin Manshur dari jalan Anas bin Malik)
Juga Rasulullah ﷺ menerangkan akan keutamaan yang paling agung dari mempunyai anak, yakni
“Dari Abu Hurairah : Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Apabila manusia itu telah mati maka terputuslah dari semua amalnya kecuali tiga perkara:
Shadaqah jariyah
Atau ilmu yang diambil manfaatnya
Anak shalih yang mendo’akannya” (Imam Muslim)
Janganlah pernah terbesit di fikiran kita bahwa dengan banyaknya anak akan membuat sempit kehidupan ekonomi, karena tidaklah Allah menciptakan seorang manusia ke permukaan bumi melainkan juga Allah telah tetapkan bagi mereka rizkinya, Allah ta`ala berfirman:
Janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kami lah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar. (al-Isra : 31)
9. Menjauhkan Diri Dari Zina
Sungguh, pernikahan akan semakin menundukkan pandangan dan kemaluan, serta menjauhkan dari perbuatan zina yang sangat dimurkai oleh Allah. Allah ta`ala berfirman:
Janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang keji lagi jalan yang buruk. (al-Isra: 32)
10. Keutamaan Dari Allah
Sebagai kesimpulan dari berbagai nasihat yang telah Allah patrikan dalam Al Qur`an di surat Al Isra,yang salah satunya tentang pernikahan dan kehidupan berumah tangga, Allah berfirman:
Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhan kepadamu. Dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah). (al-Isra: 39)
Semoga dengan adanya tulisan ini keyakinan kita pada Allah akan bertambah dan kita akan terhindar dari ketakutan untuk memulai membina rumah tangga di usia muda.
Bagi anda yang belum menikah, semoga Allah mudahkan engkau menemukan pasangan hidupn dan bagi yang telah menikah, maka jagalah pernikahanmu karena ia merupakan sebuah amanah dari Allah kepadamu.
Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhan kepadamu. Dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah). (al-Isra: 39)
Semoga dengan adanya tulisan ini keyakinan kita pada Allah akan bertambah dan kita akan terhindar dari ketakutan untuk memulai membina rumah tangga di usia muda.
Bagi anda yang belum menikah, semoga Allah mudahkan engkau menemukan pasangan hidupn dan bagi yang telah menikah, maka jagalah pernikahanmu karena ia merupakan sebuah amanah dari Allah kepadamu.
حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ آدَمَ، وَزَيْدُ بْنُ أَخْزَمَ، قَالَا: حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ قَالَ: حَدَّثَنَا أَبِي، عَنْ قَتَادَةَ، عَنِ الْحَسَنِ، عَنْ سَمُرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، «نَهَى عَنِ التَّبَتُّلِ» .
زَادَ زَيْدُ بْنُ أَخْزَمَ: وَقَرَأَ قَتَادَةُ: {وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلًا مِنْ قَبْلِكَ وَجَعَلْنَا لَهُمْ أَزْوَاجًا وَذُرِّيَّةً} [الرعد: 38]
زَادَ زَيْدُ بْنُ أَخْزَمَ: وَقَرَأَ قَتَادَةُ: {وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلًا مِنْ قَبْلِكَ وَجَعَلْنَا لَهُمْ أَزْوَاجًا وَذُرِّيَّةً} [الرعد: 38]
0 komentar: